T eringat masa kecilku yang selalu mengumbar cita-cita. Sebuah cita-cita yang begitu besar sampai- sampai aku tidak bisa bisa menggambarka...

GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT

Teringat masa kecilku yang selalu mengumbar cita-cita. Sebuah cita-cita yang begitu besar sampai- sampai aku tidak bisa bisa menggambarkannya di sini. Dan sekarang diriku  sudah besar, berbeda dengan diriku yang kecil, namun aku tetap mengumbar cita-cita dan mungkin terdengar sesumbar. Tapi itu adalah benar cita-citaku.

Ketika aku kecil ku tulis cita-citaku di balik topiku, setiap aku memakainya, aku selalu melihatnya. Dan sekarang hal itu menjadi suatu khanyalan tak berujung yang terus menghantui benakku. Aku tidak bisa menggapainya untuk hal itu, tapi tidak berlaku dengan untuk hal lain. Dan sekarang aku mencoba mengapai hal lain yang aku tekadkan dalam-dalam. Ketika aku tidak bisa meraih hal yang satu aku mencoba meraih hal lain.
Bung Karno pernah mengatakan “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Rasanya aku lebih menggantungkan seingggi langit. Cita-citaku bahkan menyundul satelit Amerika itu dan bahkan menyundul bulan serta matahari. Namun kusadari ternyata belum ada realisasi.
Beruntung aku menyadari hal ini sekarang, dan kurasa tidaklah terlambat. Aku coba realisasikan, aku tekadkan sekuat-kuatnya tekad. Di sini dan saat ini, akan ku rubah dunia. Ya cita-citaku ingin merubah dunia, mengubah negeri ini. Sudah saatnya manusia saling memahami.
Aku dan kamu dan juga teman-temanmu adalah kaum intelektual negeri ini yang seharusnya berorientasi untuk merubah segala keadaan tidak baik di negeri ini. Seharusnya tekad itu ada semenjak kita mengambil keputusan untuk hidup di negeri ini.
Terkadang keadaan Indonesia yang begitu ‘kaya’ membuat kita terlena, bahwa keadaan itu akan terus begitu selamanya. Tanpa atau kita sadari bahwa mereka telah ‘mencurinya’. Ada semacam pengalihan kekayaan dari suatu negera ke negara lain. Indonesia mengekspor bahan mentah hasil bumi ke negeri lain dan negeri lain itu kembali menjual hasil olahan yang barang mentahnya berasal dari Indonesia dengan harga yang lebih tinggi. Seolah-olah bangsa ini hanya membeli jam kerja bangsa lain. Dan hal ini beralasan bahwa tekhnologi dalam negeri yang tidak cukup mumpuni.
Namun sekarang sudah saatnya menyangkal alasan-alasan itu. Indonesia mempunyai beribu anak-anak bangsa yang sangat berprestasi yang bisa membuat revolusi tekhnologi, termasuk kau dan juga teman-temanmu. Kau dan juga teman-temanmu adalah intelektualis yang suatu saat akan merubah negeri. Tekadkan dan realisasikan cita-citamu, “gantungkan cita-citamu setinggi langit“.

0 comments:

Terima kasih atas komentarnya