Yah, ternyata memang keinginan antara membuka blog mengalahkan keinginan untuk mengerjakan tugas mata kuliah. Hari ini saya bertatap muka dengan layar kerja saya di blog agak telat, sudah larut malam, karena aku berpikir besok adalah hari minggu, meskipun sebenarnya besok harus tetap saja seperti hari-hari biasa. Saya tidak tahu kenapa hari-hari ini begitu menyenangkan, mungkin karena keluarnya semua yang mampet di pikiran, akhirnya saya jadi suka senyam senyum meskipun tidak gosok gigi karena kehabisan pasta gigi.
Baik, hari-hari yang begitu menyenangkan ini tidak akan begitu menghasilakan manfaat apabila tidak kita tentukan, atur tujuannya, dan saya pikir sduah saatnya (bahkan ini sudah telat, harusnya ditentukan dari dulu) tujuan, rencana, strategi dan juga lain-lainnya.
Tujuan, perlu sebagai target dalam hidup, hidup ini akan seperti apa jika tanpa tujuan. Terkdang saya sendiri suka menanyakan kemabali apa sebenarnya tujuan saya hidup, saya hanya menjawab dalam hati, kalau tujuannya seperti itu berarti rencana yang harus saya susun adalah seperti demikian. Hidup tanpa tujuan seperti naik kopaja dengan ongkos dua ribu yang kamana aja, yang penting jalan sampai kopaja nya berhenti di terminal dan menajdi penumpang terakhir sampai di usir kondektur, masih mending mentok di terminal dan diusir kondektur, lha gimana kalo berakhir kopajanya nyemplung di Ciliwung, lebih dari apes kalau itu.
Hidup pun tidak hanya sekedar berjalan begitu saja, seperti kopaja hingga akhirnya berakhir juga begitu saja. Saya pribadi, meskipun kalau harus berakhir lebih awal, saya harus meninggalkan sesuatu yang bermanfaat di dunia ini, dan untuk bekal saya dikehidupan selanjutnya.. Hidup harus punya rencana untuk mengahasilkan hal-hal dan tujuan yang bermanfaat.
Saya berpikir kalau rencana berbeda dengan strategi. Jadi tentunya perlulah dalam rencana itu ada strategi, kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, bisa dikatakan kalau rencana termasuk kata umum, sedangkan strategi merupakan kata khusus.
Nah tentunya sebelum semuanya berakhir di termial seperti kopaja. Patutnya kita tanyakan kembali pada diri kita (bukan bertanya sama orang lain) apa tujuan kita ini selama hidup, susun rencana serta strategi yang kita ambil.
Hidup ini begitu singkat, dan kita tidak bisa melewatkannya begitu saja. Seperti kita naik kopaja yang kita habiskan dengan tidur, akhirnya selain dompet hilang , berakhir di terminal (tujuannya kelewat), pemandangan demonstarsi di jalan Gatot Subroto dan suasana pemandangan indah kolong jembatan pun terlewatkan. (jadi kopaja lagi yang dibahas).
0 comments:
Terima kasih atas komentarnya