Ternyata rasa malasku lebih kuat daripada semangat untuk belajar. Saya selalu mengatakan "ayo bergerak selagi masih muda" tapi...

Semangat Se-Peleton Versus Malas, dan Kantuk Se-Batalyon

Ternyata rasa malasku lebih kuat daripada semangat untuk belajar. Saya selalu mengatakan "ayo bergerak selagi masih muda" tapi memang tidak ada gerakan yang berarti. setiap orang bisa merasakan malas, tapi mereka punya kemampuan dan trik masing-masing untuk menghajar rasa malas-nya. dan saya tidak ingin menghabisakn masa muda untuk berteman dengan si malas.


Gejala malas mulai terasa, biasanya dimulai dengan hal-hal yang memang tidak saya sadari sebagai awal dari rasa malas. Salah satunya Internet. Jujur saja, coba situs apa yang pertama kali dibuka ketika anda memasuki internet, saya yakin 101% pasti situs yang pertama kali dibuka adalah Facebook atau Twitter. (Dan bagi saya ini adalah masalah, dan sepertinya juga bagi kaum muda lainnya) Karena ketika "Switch On The computer", "Open the Browser" and "Connect to the Internet'' saya hanya berputar-putar di sana, di situs FACEBOOK itu atau TWITTER itu, tanpa bisa memutuskan kapan akan mengakhirinya.

Gejala lainnya, ketika saya tidak berada dengan ditemani komputer tercinta, saya bebas dari ganggguan roh jahat facebook dan Twitter (yang paling ganas adalah facebook), namun tetap saja gejala malas itu selalu berubah wujud dalam bentuk lain, kantuk. Kantuk adalah salah satu yang tidak bisa saya lawan, kalau diberikan pilihan, saya akan memilih untuk  bertemeu dementor (untungnya cuma ada difilm) daripada diserbu dengan kantuk yang tidak terlihat namun, uuh sungguh luar biasa. Memang membuat mata ini tidak bisa melihat karena memang sudah tertutup kalau kantuk menang perang melawan semangat yang hanya tidak sampai se-peleton, dan akhirnya saya bisa tertidur di kursi dengan posisi layaknya orang yang tidak sedang tidur. 


Pernah saya melawan kantuk, tapi ternyata kantuk sudah mempersiapkan segalanya, dengan segala bala bantuannya, bahkan saya hampir terjungkal saat berkendara, dan handphone saya berantakan ketika mencoba menghalau serangan kantuk, dan akhirnya saya mengibarkan bendera putih pada "kantuk".

0 comments:

Terima kasih atas komentarnya